Indeks harga saham gabungan atau IHSG tertekan ke area demand pola kemarin sejak Mei 2022 di sekitar angka 6.850.
PT Samuel Sekuritas Indonesia melaporkan tekanan dapat berlanjut, dipengaruhi tekanan pada saham GOTO dan Telkom yang punya bobot besar di index.
“Demand kuat berikutnya ada di 6.800.
Area supply terdekat di 6.950,” ujar Vice President sekaligus Senior Analis Teknikal PT Samuel Sekuritas Indonesia Muhammad Alfatih lewat keterangan tertulis pada Rabu, 7 Desember 2022.
Dalam analisisinya hari ini, Alfatih turut mengungkapkan sejumlah saham yang perlu dicermati pergerakannya oleh investor.
Pertama saham BBRI yang kemarin ditutup di level harga 4.860.
Harga kemarin melemah, tapi ada muncul minat beli intraday.
“Kemungkinan harga akan menguat mengarah ke tertinggi 4.970-5.025.
Batas risiko kurang dari 4.800,” kata Alfatih.
Saham kedua BMRI yang ditutup di level 10.900.
Harga kemarin bergerak tipis, tapi pola konsolidasi sejak akhir Oktober 2022 memberi potensi kenaiakan ke 11 200-11.450, dengan batas risiko 10.750, demand area 10.650-10.125.
Selanjutnya ketiga saham BUMI yang ditutup di level 171.
Harga kemarin tertahan di area demand, kemungkinan akan menguat ke 185, dalam pola konsolidasi, lalu 190-193, dengan batas risiko 167.
“Saham keempat, FILM yang kemarin harganya ditutup di level 2.300.
Harga kemarin menguat dari area demand 2.240.
Kemungkinan akan menguat kembali dan menguji 2.400-2.470 seblum mampu kembali ke 2.550-2.650 dengan batas risiko 2.230,” ucap Alfatih.
Kemudian kelima, saham ICBP ditutup di level 10.350 kemarin.
Harga kemarin tertahan, tapi masih dalam pola upchannel, dan poal sejak Juli 2022 memberi target kenaikan teoritis ke 10.900-11.050, dengan supply area lain di 10.500 dan batas risiko 10.150.
Dan terakhir keenam saham TLKM yang ditutup di level 3.600.
Harga kemarin tertekan dengan gap dan volume tinggi.
“Kemungkinan masih ada tekanan jual dengan demand minor di 3.560.
Berikutnya di 3.450-3.320 dengan supply area di 3.720, yang jika mampu dilampaui maka akan meredakan tekanan jual,” tutur Alfatih.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia.
Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham.
Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.