Membagi Dua Jatah Waktu Tertidur, Apa Itu Tidur Bifasik?

Pola tidur bisa disesuaikan kebutuhan beraktivitas.

Pola tidur bifasik misalnya, membagi dua jatah dalam sehari.

Pembagian lama waktu tidur malam dan siang.

Merujuk Pulmonary, Critical Care and Sleep Disorders Institute of South Florida, orang dengan pola tidur bifasik akan terlelap selama lima sampai enam jam saat malam.

Setelah itu tidur lagi saat siang atau sore hari dengan durasi 60 menit sampai 90 menit.

Mengutip Healthline, tidur bifasik dimaksud aktivitas istirahat yang terbagi.

Sebagian besar populasi orang tidur satu kali dalam sehari, biasanya saat malam saja.

Sebagian orang secara aktif menerapkan gaya hidup tidur bifasik.

Tidur siang membantu merasa lebih waspada untuk menyelesaikan banyak kegiatan.

Mengutip SleepScore, para ahli menyarankan tidur tujuh jam atau lebih dalam sehari untuk mendukung kesehatan yang optimal.

Itu bermanfaat mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes, jantung, depresi, stroke.

Beberapa penelitian mengklaim tidur bifasik menjadi pola adaptasi alami terhadap perubahan lingkungan, dikutip The Sleep Doctor, Merujuk penelitian, kelompok orang yang minim mendapat cahaya pada siang mulai membagi tidur dalam dua waktu.

Banyak pula pendapat yang meyakini pola tidur bifasik sebagai respons terhadap perubahan musim, cuaca, dan ketersediaan makanan.

Tapi, praktik tidur bifasik juga umum di antara orang-orang yang tinggal di dekat Khatulistiwa, wilayah yang tidak mengalami banyak perubahan musim.

Sejak teknologi lampu ditemukan, banyak aktivitas yang tetap bisa dilakukan saat malam.

Penemuan itu memungkinkan orang untuk terus bekerja memforsir hingga larut malam.

Pola tidur pun berkembang jenisnya, misalnya satu kurun tidur pendek.

Setelah itu tidur kedua yang lebih lama.

Orang-orang tidur siang untuk menyegarkan dan memulihkan energi untuk sisa hari yang produktif.

Gaya hidup modern mendorong pola tidur bifasik.

Misalnya tidur siang kurang dari satu jam.

Tidur siang tidak lebih dari 30 menit dikaitkan dengan peningkatan produktivitas, kewaspadaan, dan kinerja.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *