Siaran televisi analog di wilayah siar Jawa Barat 1 yang meliputi Bandung Raya telah dimatikan sejak 3 Desember 2022.
Analog Switch Off (ASO) itu diberlakukan di tengah momen dan demam menonton siaran langsung pertandingan sepak bola Piala Dunia Qatar 2022.
ASO di wilayah Bandung Raya, meliputi Kota Bandung dan Cimahi, serta Kabupaten Bandung dan Bandung Barat, diyakinkan total alias tidak ada yang membandel mempertahankan siaran analog.
Dampaknya, riak terjadi di antara warga yang tak mulus bermigrasi ke siaran televisi digital.
Sebagian warga di Kota dan Kabupaten Bandung mengatakan, tidak semua kanal siaran televisi digital bisa tertangkap.
Keluhan yang muncul berikutnya didominasi mereka yang kesulitan untuk menonton siaran langsung Piala Dunia di layar televisi masing-masing.
“Beberapa tetangga mengeluhkan soal itu,” kata Riki warga Kabupaten Bandung, Senin 5 Desember 2022.
Keluhan serupa juga disampaikan warga Kota Cimahi ke KPID Jawa Barat.
Laporannya, mereka tidak bisa mendapatkan sinyal televisi digital dari sebuah grup media.
Setelah masalah itu disampaikan KPID ke perusahaan televisi itu, dikirim teknisi untuk memeriksa.
“Ternyata kendalanya pada jaringan kabel dan antena, sekarang sudah pulih lagi,” kata Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Jawa Barat, Adiyana Slamet.
Adiyana menyarankan warga untuk memperbaiki posisi atau arah antena yang tersambung ke televisi berteknologi siaran digital atau melalui set top box (STB) alias dekoder, untuk mendapatkan sinyal dan kualitas bagus atau kuat.
Selain itu warga juga diminta melakukan pencarian otomatis ulang siaran televisi digital.
Fenomena lain setelah ASO di Bandung Raya dari hasil pantauan KPID Jawa Barat, yaitu antrean pembeli STB.
“Ini karena retail penjual pesannya mendadak sehingga stok barang tidak memnuhi kebutuhan pasar,” kata Adiyana.
Selain itu terlihat juga warga yang membeli televisi baru Sementara itu, Adiyana mencatat televisi lokal bertambah empat kanal saat migrasi ke siaran digital dilakukan.
“Kami cek ada seluruhnya 38 channel.
Sebelum digital itu sekitar setengahnya, jadi naik 100 persen,” kata Adiyana lagi,