Kok Bisa Rumput JIS Diperiksa Kontraktor Bukan FIFA, Ada Apa?

Jakarta International Stadium (JIS) menjadi buah bibir di kalangan pecinta sepak bola Indonesia belakangan ini. Terdapat kontroversi seputar pengecekan rumpuk kok oleh kontraktor rumput, yang melibatkan Menteri PUPR, Basuki. Artikel ini akan membahas apa sebenarnya yang terjadi di balik polemik ini.

Sejauh ini, JIS telah mengadakan beberapa pertandingan yang melibatkan tim internasional seperti Barcelona U18, Atletico Madrid U18, dan Chonburi FC Thailand pada tahun 2022. Namun, stadion ini belum mendapatkan rekomendasi dari FIFA karena proses pengkajian dilakukan oleh federasi sebelum penyelenggaraan pertandingan.

Terkait pengecekan rumput yang dilakukan oleh kontraktor, seharusnya dilakukan oleh pihak FIFA untuk menjaga keadilan. Namun, yang melakukan pengecekan adalah chairman PT Karya Rama Prima (PT KRP), seorang kontraktor rumput yang juga merupakan pesaing dan rekanan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR). Lebih lanjut, PT KRP merupakan spesialis rumput golf, bukan sepak bola.

Rumput yang digunakan di JIS sesuai dengan spesifikasi JIS, yakni rumput hybrid yang terdiri dari 95% Zoysia Matrella dari Boyolali dan 5% Sintetis Limonta. Rumput hybrid ini telah mendapatkan rekomendasi dari FIFA dan digunakan juga di stadion Wanda Metropolitano dan Allianz Arena.

Menariknya, tidak pernah ada temuan dari auditor mengenai ketidaksesuaian antara spek yang direncanakan dan dipasang di JIS. Hal ini menegaskan bahwa kualitas rumput di JIS sesuai dengan rekomendasi FIFA.

Pemerintah pusat pun mendorong Kemenhub dan Kereta Api Indonesia (KAI) untuk menyelesaikan pembangunan stasiun di JIS. Terdapat waktu tiga bulan untuk menyelesaikan pembangunan stasiun temporer sebelum stasiun ultimate selesai.

Dalam konteks ini, kunjungan Menteri PUPR Basuki ke JIS dengan membawa kontraktor rumput yang merupakan kompetitor yang ada dan rekanan KemenPUPR memunculkan tanda tanya. Seharusnya pengecekan rumput dilakukan oleh FIFA untuk memastikan keadilan, bukan oleh pihak yang memiliki kepentingan bisnis dalam kontraktor rumput. Apalagi, PT Karya Rama Prima memiliki spesialisasi rumput golf, bukan sepak bola.

Pengecekan rumput oleh kontraktor yang memiliki kepentingan bisnis menimbulkan keraguan. Seharusnya, pengecekan dilakukan oleh pihak yang independen, seperti FIFA, untuk memastikan keadilan dan kualitas rumput sesuai dengan standar yang ditetapkan.

JIS tidak memerlukan renovasi karena penambahan akses dan sarana transportasi publik telah dilakukan sesuai dengan rencana dan masterplan pengembangan. Oleh karena itu, JIS tetap menjadi kebanggaan sebagai salah satu stadion terkemuka di Indonesia yang dapat menyelenggarakan pertandingan sepak bola internasional dengan kualitas yang memenuhi standar FIFA.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *