Inhalasi hidrogen dapat memberikan efek biologis yang saat ini diterima dalam pengaturan eksperimental, baik dalam intervensi pencegahan dan terapeutik.
Mengutip Healthline, hidrogen adalah gas tidak berwarna, tidak berbau, tidak beracun yang mengikat unsur-unsur lain seperti oksigen, nitrogen, dan karbon untuk membentuk berbagai senyawa, termasuk gula dan air.
Molekul air terdiri dari dua atom hidrogen dan satu atom oksigen, tetapi beberapa menyatakan bahwa memasukkan air dengan hidrogen tambahan menghasilkan manfaat yang tidak dapat diberikan oleh air biasa.
Diperkirakan bahwa tubuh tidak dapat secara efektif menyerap hidrogen dalam air biasa.
Mesin alat inhalasi hidrogen juga dapat dibeli oleh mereka yang ingin membuatnya di rumah.
Air hidrogen dipasarkan untuk mengurangi peradangan, meningkatkan kinerja atletik, dan bahkan memperlambat proses penuaan karena terikat dengan oksigen.
Dilansir dari Living Arts Wellness, berikut manfaat terapi inhalasi hidrogen: 1.
Kesehatan Otak Manfaat hidrogen juga telah ditemukan berdampak pada kesehatan otak dan kognitif.
Penggunaan hidrogen (melalui larutan garam) telah terbukti mendukung memori yang sehat dan fungsi motorik setelah injeksi hidrogen.
Hidrogen telah ditemukan untuk melindungi fungsi mitokondria.
Proses pembersihan alami dan otomatis untuk kesehatan sel dan jaringan yang tepat telah terbukti diaktifkan dengan molekul hidrogen juga.
Efek perlindungan dari hidrogen yang bermuatan netral dapat dikaitkan dengan kemampuannya yang unik untuk berdifusi melintasi membran, langsung ke dalam sel dan organel.
2.
Terapi Hidrogen untuk Asma Orang yang menderita asma menemukan bahwa terapi hidrogen memberikan bantuan dengan menggunakan pendekatan alami daripada obat-obatan.
Sebuah studi klinis yang dilakukan BioMed Central menunjukkan hasil yang menjanjikan.
Mereka mencatat bahwa inhalasi hidrogen meningkatkan fungsi paru-paru dan melindungi peradangan saluran napas pada model praktik tikus.
Asma alergi yang terkait dengan penghambatan proses stres oksidatif.
Studi ini memberikan peluang terapi alternatif yang potensial untuk manajemen klinis asma.
Stres oksidatif dianggap sebagai mekanisme penting dalam patogenesis asma.
MALINI